Ini merupakan Hasil Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Medan bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata Medan yang dipaparkan dalam Seminar Hasil Kajian Efektivitas Media Digital Dalam Pemasaran Pariwista di Kota Medan, Selasa (5/7) di Hotel Grand Antares.
Dalam seminar yang dibuka oleh Kepala Balitbang Medan, Irwan Ritonga dan dihadiri Kabid Sosial dan Kependudukan Bahrian Effendi, serta
diikuti segenap akademisi dan praktisi media digital itu, tim ahli yang terdiri dari Dr. Femmy Indriany Dalimunthe, Dewi Yanti, S.Kom., M.Kom., dan Liyushiana S.ST.Par., M.M., C.H.E. menyebutkan, hasil penelitian menunjukkan Instagram merupakan platform yang paling efektif dalam pemasaran pariwisata di Medan, disusul Youtube, Facebook, dan website. Sedangkan media aplikasi dan Twitter termasuk kategori tidak efektif.
Para tim ahli ini juga mempresentasikan bahwa efektivitas media digital mempengaruhi secara langsung dan signifikan kepuasan pengguna dan minat berkunjung. Kepuasan pengunjung menjadi vaiabel interval yang menunjukkan bahwa efektivitas media digital mempengaruhi secara positif dan signifikan variabel minat berkunjung.
“Artinya, peningkatan efektivitas media digital mutlak diperlukan agar kepuasan pengguna terhadap media digital meningkat, demi akhirnya meningkatkan minat untuk berkunjung ke daya tarik wisata di Medan ataupun event yang ditawarkan oleh Dinas Pariwisata Medan,” sebut Femmy.
Hasil penelitian ini juga menyarankan agar media digital pemasaran pariwisata di Medan dikelola lebih serius lagi, terutama dengan menempatkan SDM yang sesuai dengan kriteria.
Selain itu, disarankan agar pengukuran kepuasan pengguna dilaksanakan secara reguler dalam bentuk survey internal ataupun menggunakan provider eksternal yang independen.
“Hal ini dapat memberi gambaran persepsi user terhadap pengelolaan media digital, sehingga dapat dilaksanakan perbaikan secara berkesinambungan,” sebutnya.
Sebelumnya, saat membuka Seminar Hasil Penelitian ini, Kepala Balitbang Medan Irwan Ritonga menyebutkan, Balitbang Medan memiliki peranan yang sangat strategis dalam melahirkan kajian menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Tentu, lanjutnya, dalam menyusun rencana pembangunan kota perlu penelitian secara menyeluruh terlebih dahulu agar pembangunan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
Dia mengatakan, perkembangan pariwisata di Medan menjadi harapan banyak pihak. Karena itu, diperlukan dukungan banyak faktor, di antaranya lokasi yang strategis, kondisi budaya berbagai etnis, hingga daya tarik wisata yang beragam, mulai dari wisata budaya hingga wisata buatan.
“Hasil kajian penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi dalam meningkatkan pemasaran pariwisata di Medan melalui media digital untuk mewujudkan Medan ke arah yang lebih baik,” ucapnya.(Red/minor)
Leave a Reply